Berita

Kelahiran Anak Harimau Sumatera di TMSBK Bukittinggi, Harapan Baru Sepesies Langka Indonesia

Minggu, 22 Jun 2025 | Siaran Pers

kelahiran-anak-harimau-sumatera-di-tmsbk-bukittinggi-harapan-baru-sepesies-langka-indonesia

SIARAN PERS
Nomor: SP.106/HUMAS/PP/HMS.3/6/2025

Dunia konservasi kembali menerima kabar menggembirakan. Dua individu anak Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) lahir di Lembaga Konservasi Umum Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, menunjukkan keberhasilan konsevasi yang menandai keberhasilan pelestarian satwa liar endemik Indonesia yang kini terancam punah.

Anak harimau pertama lahir pada tanggal 28 Desember 2024, dan diberi nama Banun. Lahir kembali, sepasang anak harimau pada tanggal 3 Mei 2025. Dalam kunjungan resmi yang dilakukan oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, serta Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Hediati Soeharto, anak harimau tersebut secara simbolis diberi nama Lestari dan Rizki.

Kedua anak harimau ini merupakan hasil dari pasangan Bujang Mandeh (jantan) dan Mantagi (betina). Bujang Mandeh adalah individu harimau sumatera yang diselamatkan oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat setelah menjadi korban jerat pemburu liar di kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Akibat luka serius pada kaki kanannya, Bujang Mandeh harus menjalani amputasi demi menyelamatkan nyawanya.

Sementara itu, induk betina Mantagi merupakan harimau kelahiran TMSBK, hasil dari pasangan Bancah (jantan) dan Dara Jingga (betina), keduanya juga merupakan bagian dari program konservasi jangka panjang yang dijalankan lembaga ini.

Dengan tambahan dua anak harimau ini, TMSBK kini memiliki total 11 individu Harimau Sumatera, menjadikannya sebagai salah satu lembaga konservasi penting di Pulau Sumatera dalam pelestarian spesies yang diklasifikasikan Kritis (Critically Endangered) oleh IUCN ini.

TMSBK sendiri merupakan lembaga konservasi mitra dari BKSDA Sumatera Barat, Direktorat Jenderal KSDAE, Kementerian Kehutanan. BKSDA Sumbar berperan dalam pengawasan, pembinaan, dan pendampingan teknis terhadap program konservasi satwa yang dijalankan oleh TMSBK.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasi dan rasa bahagianya atas kelahiran harimau ini. “Ini bukan hanya kebahagiaan bagi Bukittinggi, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia yang mencintai alam dan keanekaragaman hayatinya,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Hediati Soeharto, turut menyampaikan rasa bangga dan dukungannya atas keberhasilan ini. “Semoga kelahiran ini menambah semangat kita semua dalam menjaga dan merawat satwa kebanggaan bangsa,” harap Titiek.

Kelahiran dua anak harimau ini menjadi pengingat bahwa kerja konservasi adalah upaya panjang yang membutuhkan komitmen, dukungan publik, dan perhatian berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.(*)


Jakarta, 22 Juni 2025

Informasi lebih lanjut:
Kepala Balai KSDA Sumatera Barat,
Hartono SP, M.Si – 081351474606

Direktur Konservasi Spesies dan Genetik,
Nunu Anugrah., S. Hut., M.Sc - 081281331247

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto

Youtube:
Kementerian Kehutanan

Instagram:
Kemenhut

Twitter:
@kemenhut_ri