Berita

Kedua Kalinya, Banteng Jawa Lahir di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran

Kamis, 07 Agt 2025 | Siaran Pers

kedua-kalinya-banteng-jawa-lahir-di-pusat-reintroduksi-banteng-jawa-pangandaran

SIARAN PERS
Nomor: SP.159/HUMAS/PP/HMS.3/8/2025

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) kembali mengumumkan kabar gembira mengenai kelahiran seekor Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus) di Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran, Cagar Alam Pananjung Pangandaran Kabupaten Pangandaran Jawa Barat yang lahir pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Kelahiran anak Banteng Jawa Kamis malam, terjadi pada pukul 18.13 WIB dari Induk Banteng Bindi yang dilepasliarkan Menteri Kehutanan bersama 3 (tiga) individu lainnya ke habitat alaminya bersamaan dengan peresmian Pusat Rerintroduksi Banteng Jawa Pangandaran pada 11 Desember 2024.

Menteri Kehutanan kemudian memberikan nama anak banteng ini Haruni. Kelahiran ini merupakan kelahiran yang kedua kali Banteng Jawa setelah kelahiran pertama pada Minggu, 27 Juli 2025 yang berhasil dikembangbiakkan di Pusat Reintroduksi Banteng tersebut.

Pusat Rerintroduksi Banteng Jawa Pangandaran ini memiliki konsep pengembangbiakan semi alami sejumlah 2 pasang atau 4 (empat) individu Banteng Jawa. Indukan Banteng jawa berasal dari 3 Lembaga Konservasi, yaitu: (1) Taman Safari Indonesia Bogor sebanyak 1 individu betina bernama Uchi; (2) Taman Safari Indonesia Prigen sebanyak 1 individu betina bernama Bindi; dan (3) Taman Safari Indonesia Gianyar Bali sebanyak 2 individu jantan bernama Bejo dan Senta.

Program reintroduksi di Cagar Alam Pananjung Pangandaran bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan populasi Banteng Jawa di kawasan Pananjung Pangandaran.

Pusat Reintroduksi Banteng Jawa Pangandaran berada di kawasan seluas kurang lebih 5 Ha, dimana keempat Banteng Jawa tersebut dipantau oleh 9 (sembilan) petugas di lapangan yang menjaga dan memelihara satwa, mulai dari pemberian pakan, pemberian nutrisi tambahan, pengecekan kesehatan satwa, pengecekan masa birahi, pemeliharaan kondisi kandang, serta pemeliharaan kondisi padang gembala dan pagar.

Program ini merupakan kolaborasi para pihak dalam upaya konservasi Banteng Jawa, yaitu Kementerian Kehutanan melalui BBKSDA Jawa Barat dan Taman Safari Indonesia yang didukung oleh PT. Star Energy Geothermal Darajat II Limited, Pemerintah Kabupaten Pangandaran, dan masyarakat.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko menyampaikan kegembiraannya dan memberikan apresiasi kepada BBKSDA Jawa Barat dan mitra kerjanya atas kelahiran bayi Banteng ini. Satyawan juga menyampaikan hal ini merupakan hadiah Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus setiap tahunnya.

Saat ini tim medis BBKSDA Jawa Barat terus melakukan pemantauan anakan beserta induknya untuk memastikan kesehatan satwa. Kelahiran ini memberikan harapan baru bagi upaya pelestarian Banteng Jawa dan membuktikan bahwa Pangandaran menjadi rumah yang ramah sekaligus habitat yang cocok untuk tumbuh dan berkembang biak bagi Banteng jawa.(*)
__
Jakarta, 7 Agustus 2025

Informasi lebih lanjut :
Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat ,
Agus Arianto, S.Hut., - 0813 1766 2555

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D.

Website:
www.kehutanan.go.id

Youtube:
Kementerian Kehutanan

Facebook:
Kementerian Kehutanan

Instagram:
Kemenhut

Twitter:
@kemenhut_ri