Berita

Serah Terima Persemaian Mentawir di Ibu Kota Nusantara: Komitmen Kolaborasi Pertambangan dan Kehutanan untuk Masa Depan Hijau Indonesia

Senin, 23 Jun 2025 | Siaran Pers

article-48

SIARAN PERS
Nomor: SP.107/HKLN/PPIP/HMS.3/06/2025

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Republik Indonesia secara resmi menerima pengelolaan Persemaian Mentawir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITM), dalam sebuah seremoni yang menandai langkah penting sinergi antara sektor pertambangan dan kehutanan menuju pembangunan yang berkelanjutan, di Jakarta, (23/06/2025).

Pembangunan Persemaian Mentawir oleh PT. ITM sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, hingga serah terimanya kepada Kemenhut untuk dikelola, merupakan kelanjutan dari kolaborasi strategis yang telah dimulai sejak era Presiden RI ke-7 Joko Widodo, guna mendukung program penghijauan kawasan IKN dan sekitarnya. Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak harus menjadi antitesis dari pelestarian lingkungan. Sebaliknya, keduanya bisa berjalan beriringan.

“Saya tidak anti tambang, bahkan saya yakin sekali bahwa ini adalah berkah dari Tuhan yang secara bersama-sama harus kita manfaatkan, kita maksimalkan untuk kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pendapatan negara, namun saat bersamaan tentu kekhawatiran terhadap tambang yang merusak alam, yang tidak bisa berjalan seiringan itu tetap harus menjadikan konsen utama kita," tegas Menteri Raja Juli.

Menhut melanjutkan apa yang disebut sebagai good mining practices itu harus terus didorong dan dijalankan secara bersama-sama. Ia optimis karena melihat sendiri ke salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Sorowako Sulawesi jika ternyata hal tersebut bisa dilakukan meski ia mendengar masih banyak pengusaha tambang lain yang tidak menjalankan good mining practices yang menjaga keseimbangan lingkungan hidup, kehutanan dan pertambangan.

Menhut mengucapkan terima kasih kepada Presiden Direktur PT ITM, Pak Mulyanto, dan para pihak terkait atas kolaborasi untuk kebaikan, dengan spirit keterbukaan, kebersamaan, Persemaian Mentawir dapat dirempungkan dan beroperasi.

Persemaian Mentawir sendiri menjadi simbol keterpaduan fungsi ekologis dan ekonomi. Dengan kapasitas produksi hingga 15 juta bibit per tahun, fasilitas ini diharapkan tidak hanya menyediakan pohon untuk kawasan hijau IKN, tetapi juga menjadi sumber bibit gratis bagi masyarakat, serta tempat edukasi dan pemberdayaan sosial.

Namun, Menteri Raja Juli juga menyoroti pentingnya skema pembiayaan dan tata kelola yang adaptif agar persemaian besar salah satunya seperti Mentawir ini, tidak hanya bergantung pada anggaran negara. Ia mendorong pembentukan skema Badan Layanan Umum (BLU) agar pengelolaan bisa lebih fleksibel dan terbuka terhadap kerjasama dengan pihak swasta.

“Mari sama-sama kita teruskan kerjasama ini agar kemudian sekali lagi kekurangan yang dimiliki Kementerian Kehutanan, keterbatasan yang kita miliki, bisa kita tutupi dengan kerjasama, kolaborasi yang sama-sama menghormati, sama-sama menghargai, dengan tujuan objektif yang sama, yaitu kebaikan kita bersama, kelestarian hutan kita,” ujar Menhut Raja Juli.

Dalam kesempatan tersebut, Menhut juga memberikan apresiasi terhadap ITM dan berharap langkah ini menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk menunjukkan tanggung jawab ekologis. Ia mengajak dunia usaha untuk tidak hanya menjadi donatur, tetapi juga mitra aktif dalam merawat dan memulihkan lingkungan.

Lebih lanjut, Menhut menyampaikan bahwa Kemenhut tengah menyusun standar kompetensi khusus bagi pelaku usaha tambang dalam bidang rehabilitasi hutan dan reklamasi, agar praktik baik seperti yang diterapkan di salah satu lokasi pertambangan di Sorowako bisa menjadi standar yang tinggi yang ditetapkan pada kebijakan pertambangan secara nasional.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Otorita IKN, BOPR, Direksi ITM, Jajaran Kemenhut, dan mitra kerja terkait lainnya. Momentum ini mempertegas pesan bahwa kehutanan dan pertambangan bukan dua kutub yang saling meniadakan, tetapi dua sektor strategis yang dapat bersinergi secara seimbang demi masa depan Indonesia yang hijau, berdaulat, dan berkelanjutan.

Pada acara ini, dokumen serah terima ditanda tangani oleh Direktur Jenderal PDAS RH Kemenhut dan Presiden Direktur PT ITM Tbk. disaksikan oleh Menhut dan Wamenhut dan para pihak terkait lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Menhut juga menandatangani Buku berjudul "Etnobotani Pasca Tambang" yang di tulis oleh Doktor Destario Metusala dan Tim PT. ITM Tbk. (*)


Jakarta, Kemenhut, 23 Juni 2025

Penanggung Jawab Berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kemenhut
Krisdianto

Website:
www.kehutanan.go.id

Youtube:
Kementerian Kehutanan RI

Facebook:
Kementerian Kehutanan

Instagram:
kemenhut

Twitter:
@kemenhut_ri