Tiba di Aceh Tengah, Menhut Serius Tindaklanjuti Arahan Presiden Prabowo untuk Konservasi Gajah
Rabu, 18 Jun 2025 | Siaran Pers

SIARAN PERS
Nomor: SP.102/HKLN/PPIP/HMS.3/06/2025
Menteri Kehutanan (Menhut) RI Raja Juli Antoni, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, tiba di Takengon Kabupaten Aceh Tengah untuk meninjau kemajuan Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI). Kedatangan rombongan dari Jakarta, disambut hangat oleh Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah di Pendopo Kabupaten, Rabu petang (18/06/2025).
Saat memberikan pidato kunci, Menhut Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa inisiatif ini diawali dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Inggris pada bulan Desember tahun lalu. Menhut menceritakan bahwa inisiatif konservasi gajah memerlukan lahan sekitar 10 ribu Ha di lahan konsesi PT Tusam Hutani Lestari guna mewujudkan koridor satwa liar yang dilindungi untuk Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang terancam punah.
"Saat itu Presiden Prabowo menolak, beliau tidak mau jika hanya 10 ribu, beliau kemudian menambahkan hingga seluas 20 ribu Ha. Bahkan dalam perkembangannya, pak Presiden memanggil secara khusus Dubes Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey untuk mengabarkan penambahan luas area untuk konservasi gajah hingga 80 ribu Ha apabila diperlukan," cerita Menhut kepada hadirin.
PECI merupakan bagian dari upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah Indonesia, WWF-Indonesia, PT. Tusam Hutani Lestari dan berbagai mitra lokal dan internasional, termasuk pemerintah Inggris, untuk memastikan kelangsungan hidup gajah Sumatra dalam jangka panjang melalui mobilisasi pendanaan guna melindungi habitat dan memitigasi konflik manusia-satwa liar.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey pada kesempatan ini menyampaikan bahwa Inggris bangga dapat berkolaborasi bersama Indonesia untuk melindungi gajah Sumatra, sebagai bagian dari kemitraan yang lebih luas di bidang hutan, alam, dan keanekaragaman hayati.
Dirinya terinspirasi oleh semangat yang sama antara Yang Mulia Raja Charles III dan Presiden Prabowo untuk melestarikan hutan dan melindungi satwa liar. Memobilisasi pendanaan untuk mendukung ekosistem dan spesies unik Indonesia sangat penting bagi keanekaragaman hayati sekaligus untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh bagi masyarakat lokal dan generasi mendatang.
Dominic menyampaikan lebih lanjut, bahwa inisiatif ini perlu skema pendanaan inovatif. Menurutnya, kedua belah pihak perlu memdorong keikutsertaan sektor swasta yang memiliki kepentingan langsung terhadap kelestarian ekosistem, agar dapat mendukung upaya pelestarian ekosistem.
"Mari kita terus kerjasama untuk menjaga hutan aceh tetap menjadi rumah bagi sang satwa raksasa. Inggris bangga dapat mendukung proyek penting ini bersama dengan Kementerian Kehutanan, WWF, serta PT Tusam Hutani Lestari," ucap Dominic.
Dominic juga menyampaikan bahwa Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Baroness Chapman telah berkomitmen dengan Menteri Raja Juli untuk memperpanjang MoU Inggris-Indonesia yang ditandatangani pada 2021 tentang FOLU Net Sink. MoU baru yang akan diperpanjang ini juga mencakup Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan kami terhadap pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Kolaborasi ini dapat menjadi model bagi konservasi yang efektif di Indonesia, yakni menyeimbangkan perlindungan spesies dengan penghidupan dan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi.(*)
Jakarta, 18 Juni 2025
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D.
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
Kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri