Siaran Pers

Menteri Kehutanan dan Menteri Pariwisata Bahas Kolaborasi Strategis, Termasuk Peningkatan Keselamatan di Destinasi Wisata Alam

Selasa, 29 Jul 2025 |

menteri-kehutanan-dan-menteri-pariwisata-bahas-kolaborasi-strategis-termasuk-peningkatan-keselamatan-di-destinasi-wisata-alam

SIARAN PERS
Nomor: SP. 144/HUMAS/PPIP/HMS.3/07/2025

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni didampingi Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar menggelar pertemuan strategis bersama Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana guna memperkuat sinergi lintas sektor antara konservasi sumber daya alam dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sebagai landasan kolaborasi program ke depan.

Pertemuan ini juga membahas pemanfaatan hibah dari Zayed Foundation (Uni Emirat Arab) senilai USD 4,7 juta atau setara Rp76,9 miliar untuk mendukung program konservasi komodo dan kawasan sekitarnya. Dana hibah tersebut diharapkan menjadi katalis penting dalam penguatan perlindungan spesies langka sekaligus mendukung pengembangan wisata alam berbasis konservasi.

Ekoturisme, Bukan Mass Tourism

Pada pertemuan tersebut, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa arah pengembangan wisata alam Indonesia harus berpijak pada prinsip ekowisata, bukan pariwisata massal.

“Tren wisata alam yang meningkat saat ini memang menggembirakan. Namun, kita tidak bisa hanya mengandalkan semangat FOMO. Wisata alam harus mengandung nilai edukasi dan kultural. Kita cari titik temu antara konservasi dan pariwisata yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Merespons insiden kecelakaan di jalur pendakian Gunung Rinjani, Menteri Kehutanan juga menekankan pentingnya perbaikan manajemen pendakian, termasuk pemeringkatan tingkat kesulitan jalur pendakian, penerapan sistem kuota, serta penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang lebih baik.

Keselamatan sebagai Prioritas

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan dukungan terhadap penguatan aspek keselamatan dan pengelolaan risiko di destinasi wisata.

“Insiden di Rinjani menjadi pengingat bagi kita semua bahwa intervensi lintas sektor diperlukan. Kita akan bentuk tim kerja bersama untuk peningkatan standar keselamatan di destinasi wisata alam,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa sektor konservasi memiliki hubungan erat dengan pengembangan pariwisata. “Wisata yang berkelanjutan tidak mungkin terwujud tanpa perlindungan terhadap alam. Sinergi ini sangat penting untuk masa depan pariwisata Indonesia,” ujarnya.


Jakarta, 29 Juli 2025

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto

Website:
www.kehutanan.go.id

Youtube:
Kementerian Kehutanan

Facebook:
Kementerian Kehutanan

Instagram:
Kemenhut

Twitter:
@kemenhut_ri