Menhut Dorong Hilirisasi dan Pemberdayaan Perempuan dalam UMKM Industri Kayu
Rabu, 07 Mei 2025 |
SIARAN PERS
Nomor: SP.064/HUMAS/PPIP/HMS.3/05/2025
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, melakukan kunjungan kerja ke CV. Tunas Jaya Abadi (TJA) yang terletak di Dusun Srontakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mengolah kayu rakyat sebagai alternatif sumber daya alam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pada kesempatan ini, Menhut menyampaikan apresiasi terhadap peran UMKM CV. TJA, yang memanfaatkan kayu budidaya dari Areal Penggunaan Lain (APL) yang bebas dari kawasan hutan negara. Produk yang dihasilkan, seperti lunch box ramah lingkungan, telah menjadi solusi pengganti penggunaan plastik dan styrofoam yang ramah lingkungan.
Dalam arahannya, Menhut Raja Juli Antoni menekankan pentingnya hilirisasi hasil hutan, yang tidak hanya berasal dari kawasan hutan, tetapi juga dari hutan rakyat.
Pada kesempatan ini, Menhut menyaksikan langsung proses produksi di lokasi pembuatan lunch box dan menyapa karyawan dan ibu rumah tangga yang turut berperan dalam proses produksi. Sebagai informasi, lebih dari 80% tenaga kerja di CV. TJA adalah perempuan, dengan banyak ibu rumah tangga sekitar yang dilibatkan dalam proses finishing produk di rumah masing-masing.
"Hari ini kembali membuka mata saya tentang betapa kayanya dan luasnya landscape pekerjaan Kementerian Kehutanan. Dan kalau kita melihat program Pak Prabowo kan yang seperti ini yang betul-betul ada hilirisasi kehutanan, produk kehutanan, dan membuka lapangan pekerjaan," ungkap Menhut.
Produk lunch box adalah contoh nyata hilirisasi yang dilakukan oleh UMKM, yang juga turut menyokong Green Economy dan Circular Economy. Pemanfaatan limbah kayu sebagai media tanam jamur dan bahan bakar co-firing untuk PLTU menjadi bagian dari upaya pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan.
Menhut juga mendorong lebih banyak kerja sama antar Kementerian untuk memperluas pasar domestik bagi produk ramah lingkungan dari UMKM, dengan kemungkinan kerjasama dengan PT. KAI dan Garuda Indonesia untuk penggunaan produk kayu rakyat dalam kemasan makanan.
Selanjutnya, Menhut juga melakukan prosesi simbolis pelepasan ekspor lunch box kayu rakyat melalui pemecahan kendi, sebagai tanda ekspansi pasar kayu rakyat yang lebih luas.
Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan (BPPHH) Kementerian Kehutanan Erwan Sudaryanto menambahkan bahwa, CV. TJA telah memperoleh izin primer dengan kapasitas 1.800 m³/tahun dan telah bersertifikat SVLK sejak 2014. Dengan menggunakan 100% kayu rakyat jenis sengon, perusahaan ini mengolah bahan baku dari Kabupaten Magelang, Sleman, dan Kulon Progo, dengan produksi sekitar 3.100 m³/tahun. Produk lunch box yang dihasilkan mencapai 11 juta pcs per tahun, dengan nilai ekspor ke Taiwan antara USD 525.000 hingga USD 594.000 per tahun.(*)
__
Yogyakarta, 7 Mei 2025.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Kehutanan,
Krisdianto, S.Hut., M.Sc., Ph.D.
Website:
www.kehutanan.go.id
Youtube:
Kementerian Kehutanan
Facebook:
Kementerian Kehutanan
Instagram:
Kemenhut
Twitter:
@kemenhut_ri