Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

Tugas Pokok:

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem bertanggung jawab dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan terkait konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya guna menjaga keseimbangan lingkungan dan keanekaragaman hayati. Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal.

Fungsi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem:

1. Perumusan Kebijakan Konservasi – Menyusun kebijakan terkait pengelolaan taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa, serta konservasi keanekaragaman hayati.
2. Pelaksanaan Kebijakan Konservasi – Menerapkan kebijakan yang telah dirumuskan untuk memastikan kelestarian sumber daya alam dan ekosistem.
3. Penyusunan dan Penetapan Standar Konservasi – Menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) terkait konservasi sumber daya alam dan pengelolaan ekosistem.
4. Bimbingan Teknis dan Supervisi – Memberikan arahan dan pengawasan dalam pelaksanaan kebijakan konservasi.
5. Pemantauan, Analisis, Evaluasi, dan Pelaporan – Melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap implementasi kebijakan konservasi dan melaporkan hasilnya kepada Menteri.
6. Pelaksanaan Administrasi – Mengelola aspek administrasi untuk mendukung tugas dan fungsi direktorat jenderal.
7. Pelaksanaan Fungsi Tambahan – Menjalankan tugas lain sesuai dengan arahan Menteri.

Struktur Organisasi:

Direktorat Jenderal ini terdiri dari enam unit utama, yaitu:

• Sekretariat Direktorat Jenderal
• Direktorat Perencanaan Konservasi
• Direktorat Konservasi Kawasan
• Direktorat Konservasi Spesies dan Genetik
• Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan
• Direktorat Pemulihan Ekosistem dan Bina Areal Preservasi

Direktorat Jenderal ini memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian sumber daya alam dan ekosistem, termasuk perlindungan keanekaragaman hayati, pengelolaan kawasan konservasi, serta pemanfaatan jasa lingkungan secara berkelanjutan.